Ika Puspitasari, Wali Kota Mojokerto Jatim, Saat Menyimak Paparan Harry Nugroho Peneliti senior Digis Indonesia, Kamis (14/01/2021) di Ruang Galeri, Rumah Rakyat. |
MOJOKERTO (warta88) - Kinerja Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari di tahun 2020 mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat. Sebanyak 93,3% responden survei Digis Indonesia menyatakan puas dengan kinerja wali kota. Hasil survei kepuasan masyarakat (SKM) dipaparkan Harry Nugroho peneliti senior Digis Indonesia, Kamis (14/01/2021) di Ruang Galeri, Rumah Rakyat.
Ada enam item yang menjadi obyek survei. Yakni, Pengendalian Banjir, Ekonomi Kerakyatan, Pariwisata, Pembangunan Infrastruktur, Pelayanan Publik dan Dampak Covid-19. “Tujuan survey ini ada dua. Yang pertama, untuk mengetahui persepsi publik terhadap kinerja Pemerintah Kota Mojokerto. Dan yang kedua, untuk mengetahui harapan publik terkait kinerja kami,” jelas Ning Ita, sapaan akrab wali kota.
Lebih lanjut, Ning Ita menyatakan bahwa survei ini dilaksanakan dua kali pada tahun 2020 lalu. Periode pertama, pada bulan Juni dan Juli, dan survei kedua pada bulan November hingga Desember. Dari dua kali survei oleh Digis Indonesia ini, persentase responden yang merasa puas dengan kinerja Pemkot mengalami peningkatan. “Hasil survey menunjukkan, pada periode pertama, 84,7% responden merasa puas. Sedangkan di periode kedua, 93,3% responden merasa puas dengan kinerja Pemerintah Kota Mojokerto,” ungkap Ning Ita.
Pada survey periode II ini, 62,9% responden menyatakan puas dengan program pengendalian banjir. Terkait ekonomi kerakyatan, kepuasan responden mencapai 78,3%, pembangunan infrastruktur sebesar 94,9%, pelayanan publik mencapai 97,2%, dan penanganan Covid-19 sebesar 99 % responden.
Namun demikian menurut Ning Ita, ada beberapa item hasil survey yang perlu menjadi bahan evaluasi. “Misalnya terkait pengendalian banjir. Di Kecamatan Magersari, sebanyak 34,8% responden tidak puas. Ketidakpuasannya paling tinggi di antara dua kecamatan lain. Nah, ini nanti akan kita evaluasi dan tindak lanjuti,” imbuh Ning Ita.
Selain itu, ada juga responden yang merasa bahwa di daerahnya UKM dan IKM kurang berkembang. “Mayoritas responden menilai UMKM berkembang pesat. Namun jika di-breakdown per kecamatan, di Kecamatan Kranggan ada 42,3% responden yang merasa UMKM kurang berkembang. Nah, ini kita akan evaluasi. Apa memang karena kurang informasi kepada masyarakat, atau memang masih dirasa kurang perkembangannya,” jelas Ning Ita.
Menurut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Mojokerto Agung Moeljono Soebagijo yang turut hadir dalam paparan, hasil survei yang masih belum optimal akan segera dijadwalkan untuk pembahasan. “Kita jadwalkan segera pertemuan dengan OPD terkait. Sehingga, bisa segera ditindaklanjuti,” jelas Agung.
Untuk diketahui, survey Digis Indonesia dilakukan di tiga kecamatan di Kota Mojokerto, yakni Prajuritkulon, Kranggan, dan Magersari. Jumlah responden sebanyak 801 orang, pada rentang usia 17 hingga 65 tahun, dengan jenjang pendidikan mulai tidak tamat SD hingga pascasarjana.(dak/hms)
Baca Juga: