Terlihat warga Desa Kedungmlaten, Kecamatan Lengkong, melakukan pengurukan jalan secara swadaya dan gotong royong |
NGANJUK (Pewarta88.com) - Akses jalan masyarakat Desa Kedungmlaten, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jatim. Memprihatinkan. Jalan tersebut sebagian besar masih berupa tanah liat, terlihat panjang kerusakan jalan kurang lebih mencapai 200 meter dan lebar 4 meter.
Dalam catatan, Desa Kedungmlaten yang berada di bagian timur dari titik
kota Kabupaten Nganjuk, Desa tersebut berbatasan dengan Desa Rowomarto,
Kecamatan Patianrowo. Jalan Dusun Cengkok yang ada di Desa Kedungmlaten adalah
jalan satu satunya akses penghubung antar Desa dan Kecamatan Patianrowo, serta
Kecamatan Kertosono.
Namun, jalan tersebut terlihat tidak layak untuk digunakan
aktivitas masyarakat sekitar, karena jalan itu terlihat masih dari matrial tanah
liat.
Adanya hal itu, warga Dusun Cengkok Desa Kedungmlaten
menyampaikan kepada pewarta88.com, warga sangat berharap kepada Pemerintah Daerah
(Pemda) Nganjuk, supaya akses jalan tersebut untuk tahun 2022 ini bisa
terealisasi dalam pembangunan aspal.
“kami warga sangat risih dengan adanya jalan rusak, apa lagi
sering kita jumpai pengguna jalan terjatuh akibat lucinnya jalan, kalau sampai
jatuh kan kasihan. apa lagi jalan ini terlihat rame yang lewat, karena jalan
satu satunya penghubung antar desa dan kecamatan,” keluh warga yang tidak mau
ditulis nama tersebut, selasa (1/2/2022).
Terpisah, Marjiin selaku Kepala Desa (Kades) Kedungmlaten saat
ditemui media ini tak menampik adanya jalan rusak tak kunjung ada perbaikan
tersebut.
Kondisi jalan Desa Kedungmlaten tak kunjung mendapatkan perbaikan. |
“Saya sudah berusaha dan berupaya hingga 3 kali pengajuan kepihak Pemerintah Daerah, namun sampai saat ini belum ada respon. dan jalan di Dusun Cengkok Desa Kedungmlaten bahkan sudah 3 Kali di sidak oleh pejabat Pemerintahan Daerah, hingga sekarang belum ada kepastian yang jelas,” jelas Kades saat di sanggar Desa, Selasa (1/2/2022)
Lanjut Kades, untuk pengurukan jalan itu murni dari gotong
royong warga, dan dilakukan dengan cara swadaya, pihak desa sudah berkali kali melakukan
perbaikan dengan menggunakan tanah urug untuk memperbaikinya.
“Urukan tanah yang saya lakukan itu sifatnya sementara dan
tidak tahan lama, kalau ada hujan deras tanah jalan sedikit demi sedikit akan
amblas terbawa derasnya aliran air,” lanjutnya.
Kades juga bersukur setidaknya para pengguna jalan sudah
bisa melewati dengan baik, sebelum di urug jalan banyak yang berlubang.
“Jadi sebelumnya Kemiringan tanah yang tidak rata hingga mencapai
1 meter, dan roda 4 tidak bisa lewat, alhamdulilah setelah saya uruk setidaknya
sudah bisa dilalui rida 4," pungkas Kades.(m.to)
Streaming
Baca Juga:
Lahan Pertanian Dihajar Hama Tikus, Petani Berharap Pemerintahan Kabupaten Nganjuk Ikut Peduli |