Ikfina fahmawati, Bupati Mojokerto. Saat acara ‘Tandur Bareng Gawe Alas Sejuta Pohon’, Selasa (22/3/2022). |
MOJOKERTO (Pewarta88.com) - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati menghadiri agenda Hari Bhakti Rimbawan yang ke-31 yang diadakan di petak 83 A-1 Resort Pengelolaan Hutan (RPH) Kupang Bagian Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) Kemlagi Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Mojokerto, Selasa (22/3/2022).
Dalam agenda Hari Bhakti Rimbawan bertemakan 'Tandur Bareng
Gawe Alas Sejuta Pohon' ini, Bupati Mojokerto mengingatkan kepada masyarakat
Kabupaten Mojokerto betapa pentingnya menjaga kelestarian hutan.
"Dengan berjalannya waktu dengan meningkatnya aktivitas
manusia yang juga jumlahnya yang semakin bertambah banyak, hutannya ini
kelihatannya berkurang sehingga kemudian sekarang ini kegiatannya nandur bareng
nggawe alas kalau dulu masih melestarikan alas kalau sekarang bagaimana alas
yang sudah banyak berkurang ini kita kembalikan lagi," ujarnya.
Tak hanya itu, orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto ini menjelaskan, pentingnya pohon dalam kehidupan kita dan juga berbagai bencana banjir yang ada di Kabupaten Mojokerto saat ini disebabkan oleh beberapa faktor.
"Menghadapi berbagai bencana hidrometeorologi dan
semuanya banjir yang terjadi ini tidak hanya karna daya tampung dari
saluran-saluran kita yang tidak mencukupi tetapi juga karena curah hujan yang
tinggi ini tidak disertai dengan daya resapan yang besar. Pentingnya pohon
untuk kita semuanya, dalam hal resapan ini tidak hanya bermanfaat supaya tidak
banjir tetapi juga dalam mendapatkan sumber mata air karena kedepannya mata air
kita ini dalam hitungan kuantitatif ini sudah mulai berkurang jumlahnya,
padahal dengan bertambahnya jumlah penduduk kebutuhan akan air ini semakin
meningkat. Ditambah lagi daun-daun ini adalah sumber produksi dari oksigen yang
mau tidak mau ini kita akan bisa bertahan hidup kalau kita ini masih bisa
bernafas," ujarnya.
Lebih lanjut, Ikfina menjelaskan kedepannya area perhutani
dapat dikembangkan lagi dalam berbagai sektor, tetapi tidak mengganggu
fungsi utama dari hutan tersebut.
"Nah ini bisa dikerjasamakan ditambah lagi juga ternyata area perhutani juga bisa dipakai untuk area wisata nah ini luar biasa makannya memang perlu kerjasama yang baik supaya apa supaya pemanfaatannya ini lebih produktif dan lebih berdaya tetapi funsi utama hutan ini tidak terganggu," tuturnya.
Selain itu, Ikfina juga berharap agar masyarakat ikut serta
menjaga lingkungan hidup untuk dapat dimanfaatkan sampai generasi berikutnya.
"Saya berharap kepada semuanya kita bisa menjadi bagian
yang positif dan aktif dalam ikut serta menjaga kelestarian hutan yang sangat
kita butuhkan, tidak hanya untuk generasi saat ini tetapi juga untuk generasi
yang akan datang," pungkasnya.(ben/kominfo-adv).
Baca Juga:
Tingkatkan Pelayanan Publik, Pemkab Mojokerto Gelar Sosialisasi INOTEK dan IGA |