Pembangunan Gedung Baru Perpustakaan Nganjuk Disorot, LSM GAKK : Bakal Molor dari Batas Waktu Kontrak Yang di Tentukan
Gedung baru perpus Nganjuk menjadi sorotan LSM GAKK. |
NGANJUK (Pewarta88.com) – Pekerjaan pembangunan mega proyek gedung baru fasilitas Pelayanan Perpustakaan Kabupaten Nganjuk, telah mendapatkan sorotan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Garda Anti Korupsi dan Ketidakadilan (GAKK) DPP Nganjuk. Hal tersebut muncul karena masa kontrak kerja tinggal menghitung dengan jari.
Sumarno, Ketua LSM GAKK menuturkan kepada pewarta88.com,
bahwa proyek gedung baru perpustakaan tersebut telah menelan anggaran APBD senilai
7 Miliar lebih. proyek tersebut ditarget sesuai masa kontrak kerja selesai pada
25 Desember 2022 yang akan datang.
“Pekerjaan pembangunan gedung fasilitas pelayanan
perpustakaan masih menyisakan pekerjaan lebih dari 20 persen pekerjaan yang harus digarap sebelum
masa kontrak berakhir,” tegas aktivis di bidang gratifikasi tersebut, Selasa
(6/12/2022).
Lebih lanjut, menurutnya pembangunan gedung arsip pihaknya
boleh menilai, sampai saat ini masih memasuki angka progres 75 persen.
“Kalau saya hitung dari SPMK (surat pemberitahuan mulai
kerja) pada tanggal 11 juli 2022 dengan masa kerja 165 hari. proyek dengan
menelan anggaran sebesar Rp.7.623.393.948.48 dengan penyedia jasa CV.
Danurwenda sudah berjalan 5 bulan. kalau kita hitung sejak 11 juli - 06
desember 2022 perpekerjaan proyek tersebut masih mempunyai sisa waktu 20 hari
masa kerja. dengan berakhir masa kontrak pada tanggal 25 desember 2022,” sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, Sunyoto juga memberikan analisnya
senada dengan Ketua LSM GAKK.
“Kenapa saya bisa prediksi proyek tersebut bakal molor,
karena saya melihat banyak sekali kekurangan - kekurangan pekerjaan yang harus
di tuntaskan,” papar Anggota LSM GAKK DPP Nganjuk tersebut.
Papan nama pekerjaan purpus nganjuk. |
Masih dikatakan anggota LSM GAKK, dirinya juga melihat banyak atap gedung yang belum terpasang hingga dinding tembok yang belum terselesaikan dan belum lagi menyelesaikan keramik dinding.
“Kalau sampai molor artinya denda per harinyanya bisa
lumayan besar, jadi kalau menurut saya pembangunan proyek tersebut butuh kerja
ekstra keras lagi, kalau perlu pekerjaan di lembur. agar bisa selesai sesuai targat batas kontrak yang
sudah di tentukan,” jelasnya.
Terpisah, Hafif selaku konsultan pengawas dari CV yang
mengerjakan proyek tersebut di konfirmasi awak media dilokasi enggan menanggapi
pertanyaan majanews.com, hingga menelunjuk kepada rekannya untuk menjawab.
“Kalau sampai akhir tahun ini, proyek gedung fasilitas
perpustakaan ini sampai akhir tahun jelas tuntas dan selesai," cetus teman
konsultan itu.
Untuk mendapatkan jawaban yang kongkrit, pewarta88.com mendatangi
Putu Winarsa S.H, M.M selaku Kepala Dinas kearsipan dan perpustakaan serta
sebagai PPK pembangunan gedung fasilitas pelayanan perpustakaan dengan tujuan
untuk konfirmasi, Selasa (06/12/2022) dan sayangnya kepala dinas selaku PPK
tidak ada di ruangan kerjanya, hingga berita ini di tulis. Ikuti lanjutan
berita menarik lainnya hanya di pewarta88.com.(mrn/tim)