Sumarno, Ketua LSM GAKK Nganjuk saat ada di lokasi proyek pengairan di Desa Sumberwindu, sumber anggaran DAK 2022 dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk. |
NGANJUK (Pewarta88.com) - Proyek pembangunan irigasi yang ada di Desa Sumberwindu, kecamatan Berbek, Kabupaten Nganjuk, jadi sorotan LSM Garda Anti Korupsi dan Ketidakadilan (GAKK), pasalnya, ada keganjalan dalam pengerjaan proyek sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut.
Sumarno, Ketua LSM GAKK yang ada di Nganjuk memaparkan
kepada pewarta88.com juga media lain tentang berjalannya proyek pertanian yang
ada di Desa Sumberwindu Brebek, bahwa pengerjaan proyek menurutnya tidak melewati
alur pekerjaan.
“Ini meblnurut kami aneh, dalam pekerjaan titik sumber
airnya sampai saat ini belum ditemukan, sementara tandon sudah dibangun duluan,”
tegas nahkoda LSM bidang Korupsi dan Ketidalan tersebut kepada majanews.com
juga media lain, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut, proyek di Desa Sumberwindu, merupakan program
DAK 2022 dari Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk diberikan kepada Kelompok Tani
(Poktan) Sumber Makmur.
“Poktan ini mendapatkan dana program sebesar Rp 148.700.000, yang dikucurkan dalam tiga tahap,” ungkapnya.
Masih dikatakan Sumarno, dirinya usai mendatangi lokasi pagi
tadi, Rabu 21 Desember 2022, dengan menggelengkan kepala, karena tandon yang
sudah lebih dahulu dibangun sebelum ada sumber air, jadi menurutnya sama saja
tidak ada fungsinya.
"Temuan kami di lapangan disinyalirbkuat ada
kesengajaan penyimpangan karena tidak sesuai dengan tahapan, tahap pertama
diduga belum pasti berhasil tetapi pekerjaan tersebut dilewati dan dikerjakan
tahap berikutnya. seharusnya disitu ada ketegasan dari PPL atau pendamping
dinas pertanian, niat pemerintah membantu untuk petani menjadi program yang
asal asalan,” ujar Jenggot panggilan kondang Ketua LSM GAKK Nganjuk tersebut.
Namun, tahap pertama yang dimaksud adalah penentuan titik
sumber dengan teknik geolistrik. seharusnya tahap penentuan titik sumber harus
benar-benar dilakukan secara profesional.
"Tidak mungkin keluar sumber airnya jika dilakukan
asal-asalan, temuan saya (tahapan geolistrik) itu tidak pernah dilakukan karena
ketua poktan tidak bisa menunjukan gambar rilisnya sehingga program Irigasi
tanah dangkal tidak bisa ditentukan batas waktu program DAK 2022," tutup
aktisvis penampilan nyentrik tersebut.
Adanya hal tersebut, Sutejo, Ketua Poktan Sumber Makmur Sumberwindu menjelaskan saat di konfirmasi oleh pewarta88.com, bahwa pihaknya sudah lima kali pindah titik pengeboran untuk mencari sumber air, dirinya mengklaim juga telah menggunakan teknis geolistrik.
"Pihak pengebor sudah mengebor di lima titik, di dalam
satu kawasan di lahan sawah milik warga. Tapi memang belum ditemukan sumber
airnya," jelas Sutejo, Rabu (21/12/2022).
Lebih lanjut, ia menyebut dilakukan pengeboran lanjutan di
tiga titik, di atas lahan sawah yang lain. tandon saat ini memang sudah
dibangun di titik kedua, meskipun sumber airnya juga tetap belum muncul.
"Tapi ini kan masih 30 meter, target itu sampai
kedalaman 80 meter," tutup Sutejo. Pihaknya mengaku juga terus mendesak
tim pengebor agar bekerja lebih cepat, mengingat saat ini waktunya sudah mepet
di pengujung tahun.(mrn/tim)