Baru Dikerjakan TPT di Sumberagung Gondang Nganjuk Ambrol, LSM GAKK: Salah Satu Atensi Unjuk Rasa Kami
Pekerjaan TPT di Desa Sumberagung Kecamatan.Gondang, baru di kerjakan ambles dan ambrol. |
NGANJUK, (Pewarta88.com) – Hasil pajak yang terkumpul dari masyarakat selama ini tentunya masyarakat juga berharap akan kemanfaatan yang maksimal, baik pekerjaan insfrastruktur, ekonomi, sosial tentunya sesuai dengan rencana yang telah diterapkan dengan aturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini tidak seperti yang terlihat pada salah satu
pekerjaan Tanggul Pendamping Tanah (TPT) di bawah wewenang Dinas Pekerjaan Umum
dan Penataan Runga (DPUPR) Pemerintahan Daerah Kabupaten (Pemdakab) Nganjuk.
Beberapa pekan ini menjadi bahan omongan miring masyarakat sekitar juga Aktifis
Nganjuk.
Informasi yang masuk ke redaksi pewarta88.com, Proyek TPT
tersebut berada di Desa Sumberagung Kecamatan.Gondang, diketahui setelah di
bangun dan di resmikan hanya hitungan minggu pekerjaan TPT tersebut ambles dan
ambrol.
“Hal ini juga ada dugaan kuat bahwa adanya perencanaan dan
pekerjaan yang kurang matang,” tegas warga sekitar yang mengaku Sariyo (50)
kepada pewarta88.com, Senin (27/3/2023).
Masih dikatakan Sariyo, bahwa ambles dan ambrolnya proyek
TPT tersebut pada bulan Desember 2022 lalu. Setelah dikerjakan tak berselang
lama proyek TPT ambles.
“Saya juga heran amblesnya proyek TPT kok gak sampai ke
sungai, selain itu tak berselang lama disusul TPT bagian barat juga ambrol dan
hampir tersengkur di sungai, itu juga pekerjaan yang sama. namun yang bagian
barat ambrolnya di bulan februari 2023 ini," jelas warga Desa Sumberagung
Kecamatan.Gondang tersebut.
Terpisah, Kerusakan proyek yang tergolong baru itu juga
mendapat tanggapan hingga kecaman keras dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
Garda Anti Korupsi dan Ketidakadilan (GAKK) DPD Nganjuk. Sunyoto HS anggota di
bidang pemerintahan sangat menyayangkan adanya insiden kerusakan tanggul
pendamping tanah tersebut.
Tak berselang lama, pekerjaan TPT bagian barat ambrol pada bulan Februari 2023. |
“Salah satu pekerjaan kurang matang dalam pelaksanaan, kalau menurut saya bagian teknis kurang profesional, setelah dibangun dan diresmikan hitungan minggu udah hancur,” tegas Aktivis nyentrik asal Kota angin tersebut.
Lebih lanjut, harusnya pihak pejabat pembuat teknis kerja
(PPTK) bisa mengkaji itu tanah gerak atau tidak dan gerusan aliran sungainya
deras apa tidak, kan gitu tidak asal bangun.
“Pembangunan TPT itu masih masa perawatan harusnya ya segera
tanggung jawab untuk membenahi. Kerusakan udah mulai bulan Desember 2022 dan hingga
sampai saat ini senin 27 maret 2023 belum kunjung ada pembenahan ulang,”
tegasnya.
Masih aktivis, tentunya ini akan saya jadikan rujukan untuk
kami melakukan unjuk rasa di Dinas PUPR.
“Iini uang rakyat harusnya pengguna anggaran pekerjaan harus
tanggung jawab, insya Allah habis lebaran hari raya idul fitri 1444 H akan kami agendakan untuk unjuk rasa," pungkas
Sunyoto HS.(m.to_tim)
Baca Juga: