Bupati Ikfina dalam sambutannya giat melaksanakan transisi pendidikan PAUD ke SD, Kamis (13/7/2023). |
MOJOKERTO (Pewarta88.com) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto menyelenggarakan bimbingan teknis (Bimtek) transisi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ke Sekolah Dasar (SD) yang menyenangkan, di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), pada Kamis (13/7/2023).
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya Pemkab Mojokerto untuk
membentuk anak-anak di Bumi Majapahit yang berkualitas, yakni dengan anak yang
tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga
harapannya anak-anak memiliki kesiapan yang optimal dalam memasuki masa pendidikan
dasar.
Pelaksanaan Bimtek yang diikuti sedikitnya 400 guru SD kelas
1 dan 2 se-Kabupaten Mojokerto itu, juga disaksikan oleh Bupati Mojokerto
Ikfina Fahmawati, didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mojokerto
Ludfi Ariyono, Ketua Pokja Bunda PAUD Kabupaten Mojokerto, Ketua IGTKI
Kabupaten Mojokerto, Ketua HP3 Kabupaten Mojokerto dan Bunda PAUD Kecamatan
se-Kabupaten Mojokerto.
Bupati Ikfina dalam sambutannya mengungkapkan, bahwa dalam
melaksanakan transisi pendidikan PAUD ke SD, guru kelas 1 maupun kelas 2 dapat
mengenalkan keterampilan membaca, menulis dan menghitung, akan tetapi tidak
boleh memaksanya, karena setiap anak memiliki kemampuan yang beragam.
"Kalau anaknya memang responnya bagus ya tidak apa-apa,
jadi bukan berarti tidak boleh baca, tidak boleh menulis bukan begitu, tetap
yang tidak boleh memaksakan," bebernya.
Hal tersebut perlu dilakukan, karena Ikfina menilai, bahwa
untuk membangun enam fondasi pendidik tidak cukup dilakukan di TK-RA sederajat,
melainkan harus dilanjutkan hingga tingkat sekolah dasar yang batas akhirnya
hingga kelas 2 SD.
“Maka kita harus membikin Bimtek untuk guru SD kelas 1 dan
2, supaya bisa melanjutkan pembelajaran yang menyenangkan di TK-RAnya,”
bebernya.
Hambatan enam kemampuan lilin tersebut terdiri dari, 1. Mengenal
nilai agama dan budi pekerti, 2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk
berinteraksi, 3. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar, 4.
Kematangan kognitif untuk melakukan kegiatan belajar, 5. Pengembangan
keterampilan motorik dan perawatan diri untuk berpartisipasi di lingkungan
belajar secara mandiri, 6. Pemaknaan belajar adalah suatu hal yang menyenangkan
dan positif.
Maka, agar dapat mendukung membangun 6 fondasi tersebut,
orang nomor satu dilingkup Tekanan Pemerintah Kabupaten Mojokerto, terdapat 3
poin yang harus diperhatikan oleh guru SD kelas 1 dan 2. Pertama, tidak boleh
ada yang mensyaratkan kemampuan baca, tulis dan hitung ketika anak-anak masuk
mendaftar dari TK-RA ke Sekolah Dasar.
Kedua, melaksanakan pengenalan lingkungan terhadap anak didik selama 2 minggu pertama ketika mereka masuk di sekolah dasar, mengenalkan kepada orang tua terhadap proses belajar yang akan diikuti oleh putra-putrinya, dan menyerap kemampuan anak.
“Kemudian, bahwa proses kegiatan yang menyenangkan ini
merupakan penguatan 6 fondasi itu dilanjutkan sampai nanti di akhir kelas 2,
dan penguatan dari 6 fondasi harus dikuasai oleh anak-anak kita ini betul-betul
bisa dilaksanakan,” bebernya.
Selain itu, pelaksanaaan transisi pendidikan PAUD ke SD yang
menyenangkan perlu dilakukan, karena Ikfina menjelaskan, banyak sekali temuan
di lapangan yang menunjukkan ketika anak-anak yang berada di jenjang yang lebih
tinggi, ternyata anak-anak tersebut mengalami kebosanan atau penurunan semangat
belajar.
Padahal, mempelajari itu merupakan suatu kebutuhan bagi
generasi muda untuk menghadapi masa depannya, apalagi di zaman saat ini yang
bisa berubah-ubah dengan cepat.
“Solusinya memang belajar, kita harus mau belajar, karena
perubahan ini yang kita belum tahu kita harus segera bisa tahu, memahaminya dan
melakukannya. Maka tidak ada kata lain dan tidak ada proses lain, selain kita
harus belajar,” ujarnya.
Bupati Ikfina juga menjelaskan, agar transisi pendidikan
PAUD ke SD yang menyenangkan dapat berjalan lancar, maka para guru kelas 1 dan
2 kedepannya dalam mengajar harus memiliki banyak lagu-lagu untuk mendampingi
pembelajaran dan permainan-permainan yang menyenangkan bagi para siswanya.
"Bagaimana Anda semuanya betul-betul bisa memposisikan
sama dengan guru TK-RA," tulisnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan
Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono mengungkapkan, dengan pelaksanaan Bimtek
kali ini, diharapkan para siswa nantinya memiliki kemampuan bermain hingga
sepanjang hayat.
"Kemampuan memainkan lagu tersebut, dibangun secara
layang-layang sejak di PAUD hingga sekolah Dasar," pungkasnya.(ben/adv)