Proyek Jembatan Sambiroto Baron Nganjuk Diduga Bermasalah, Anulir CV Hingga Tokoh Masyarakat Mencomoh
Pekerjaan infrastruktur proyek jembatan yang berada di Dusun Sugihwaras, Desa Sambiroto, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk menuai kontroversi. |
NGANJUK (Pewarta88.com) - Mulainya hingga berakhirnya pekerjaan infrastruktur proyek jembatan yang berada di Dusun Sugihwaras, Desa Sambiroto, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk menuai kontroversi. Hal itu juga tumbuh dijadikan pembicaraan trending oleh tokoh masyarakat.
Informasi yang diterima pewarta88.com, pekerjaan proyek yang
ada di wilayah Dusun Sugihwaras, Desa Sambiroto, Kecamatan Baron telah menyisakan
persoalan tersebut hingga dugaan anulir pemenang proyek juga kerusakan akibat
pekerjaan tidak sesuai spek alias amburadul.
Selain itu, menjadi trending persoalan pekerjaan terkait
masalah adanya dua CV pelaksana pekerjaan hingga CV yang pertama terpampang di
tutup dan di gantikan oleh CV lain (ganti rekanan).
Terkabar, 2 minggu usainya pekerjaan jembatan sambiroto
telah menimbulkan kerusakan bagian aspal dan bibir jembatan, sontak hal ini
menjadikan sorotan bagi tokoh masyarakat setempat.
Djoko Siswanto Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LPRI
saat memberi keterangan kepada awak media pada minggu yang lalu menjelaskan,
dari awal mulainya pekerjaan pihaknya sudah curiga bahwa pekerjaan pembangunan
jembatan sambiroto baron pasti akan bermasalah.
“Dari awal papan informasi proyek yang pertama di pegang
oleh pemenang Penunjukan Langsung (PL) proyek oleh CV. Citra Abadi, lantas nama
CV. Citra Abadi di tutup dengan CV.Gunung Mas,” papar LSM tersebut saat ditemui
awak media beberapa hari lalu.
Masih dikatakan, ia menduga kuat ini ada permainan, selain
itu kita juga meragukan tenteng kwalitas dan kwantitas bangunan jembatatan.
“Apalagi anggaran yang di gelontorkan terlalu besar dengan
mencapai Rp.189.000.000, kalau kita analisa jembatan sambiroto itu di anggarkan
Rp.120 jutaan sudah tuntas," sambungnya.
Selain sorotan yang di jelaskan kepada awak media, panggilan
akrab Pak Tur. selaku tokoh masyarakat Templek Kalianyar saat melihat jembatan
baru selesai sudah rusak.
Adanya hal itu, Pak Tur juga merasa geram, menurutnya
pekerjaan tidak masuk karakter masyarakat.
Streaming.
“Baru di manfaatkan 3 hari dan air sungai mulai mengalir dasaran jembatan sudah ambles, saya pinta ada perbaikan ulang dengan pekerjaan hasil yang bagus, dan saya gak terima dengan hasil pekerjaan seperti ini,” kata Pak Tur panggilan akrabnya, pada Rabu (20/9/2023).
Ditempat yang sama, sempat dilontarkan oleh tokoh masyarakat
Desa Kaloran Ngronggot, lontaran kata kata di sampaikan di hadapan awak media pewarta88.com,
menurut dirinya juga tidak terima dengan hasil pekerjaan kurang maksimal
tersebut.
“Bangunan baru jadi sudah rusak, pekerjaan dengan anggaran
besar kok di buat main main," paparnya dengan gaya gestur jengkel.
Adanya informasi terkait dugaan carut marut pembangunan
jembatan Sambiroto, pada minggu lalu, Ony selaku Kabid Bina Marga Dinas PUPR
Nganjuk saat di konfirmasi di ruang kerja menyampaikan, bahwa papan nama yang
di pampang awal dengan CV. Citra Abadi itu salah cetak.
“Sehingga kita tutup dengan plester dengan nama penyedia
jasa CV, Gunung Mas, dan pada malam itu juga biar tidak menimbulkan kecurigaan
yang lebih papan nama kita perbarui," ungkap pejabat DPUPR Pemdakab
Nganjuk tersebut.
Sementara itu, Gunawan Widagdo M,Si selaku Kepala Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Nganjuk saat di konfirmasi Pewarta88.com
melalui Chat Whatsap (WA), pada Rabu (20/9/2023) terkait kegaduhan adanya tokoh
masyarakat menyikapi bangunan jembatan rusak tersebut.
Orang nomor satu di DPUPR menjawab terima kasih atas aduan
yang di sampaikan kepada dirinya.
“Saat ini juga mas jembatan akan kita benahi dan itu
pekerjaan juga belum P1," demikian dalam tulis WA Nahkoda DPUPR Pemdakab
Nganjuk yang ditujukan kepada pewarta88.com.(nyoto/tim)