Ilustrasi. |
NGANJUK (Pewarta88.com) – Akibat dugaan lontaran kata kasar dan kotor yang muncul dari ucapan salah satu Kepala Desa (Kades) yang ada di daerah Nganjuk, Jatim. Perkataan tersebut dilontarkan kepada Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akibat kejadian itu hampir terjadi perseteruan baku hantam, pada Selasa (7/5/2024).
Kejadian berawal dari niat salah satu lembaga kontrol sosial
yang di dampingi dua orang jurnalis dan salah satu awak media majanews.com.
dengan kepentingan akan melakukan konfirmasi terkait kinerja tata kelola
pemerintahan desa. Namun, seorang kepala desa yang dimaksud tidak ada di kantor
desa, merasa sudah jauh-jauh tidak bertemu, usaha pun di teruskan dengan
mengunjungi kediaman Kades tersebut.
LSM bersama kedua jurnalis tidak bertemu Kades di
kediamannya, namun, muncul seorang wanita dengan mengatakan bapak kepala desa
tidak ada di rumah dan baru saja keluar.
“Kalau mas nya ada kepentingan dan ingin ketemu langsung
saja ke lokasi yang biasanya pak lurah di situ," katanya kepada awak
media, Selasa (7/5/2024). Seorang wanita tersebut juga menunjukan lokasi yang dimaksut.
Lebih lanjut, Tepat pukul 09.30 WIB pintu gerbang yang
terlihat tidak dikunci secara tidak langsung di buka dan melakukan ucapan
permisi kepada 3 orang lelaki yang ada di depan tak jauh dari pintu gerbang.
dua orang lelaki yang diduga sebagai warga desa mempersilahkan dengan ramah
tamah untuk ke belakang saja.
“Pak kades ada di belakang," ucapnya salah satu dari 3
orang tersebut dengan tersenyum ramah.
Tak berselang lama Kades tersebut keluar, dari kejauhan
dengan tatapan mata yang tajam sambil melontarkan kata kata "Dancok !!
mata mu picek.
Sontak LSM bersama awak media terkejut dengan kata kasar
yang dilontarkan Kades.
“Sopo sing ngongkon mlebu rene, metuoo, lak ketemu aku
telfon disek yo iso to,” ucap Kades dengan bahasa jawa dengan nada keras dengan
mempunyai arti, siapa yang suruh masuk, kalau nemui saya telphon dulu kan bisa.
LSM merasa tersinggung dengan perkataan Kades, terjadilah
perseteruan cek cok mulut hingga hampir terjadi saling baku hantam dari dua
belah pihak antara kepala desa dan ketua LSM tersebut.
Joko Siswanto, Ketua LSM LPRI mengatakan, dirinya sangat
tersinggung dengan kata kata yang di lontarkan kepala desa dengan nada keras,
tinggi dan kotor.
“Saya juga punya etika dan tata krama, saya tahu saya salah
untuk masuk, tetapi saya juga di persilahkan dua orang yang mungkin warga
desanya untuk ke belakang nemui kepala desa,” jelasnya.
Kendati demikian, itu pun dirinya masih di halaman tengah
dan belum masuk ke belakang, sepontan di bentak bentak dan langsung
mengeluarkan kata kata kotor yang tidak pantas diucapkan.
“Saya menghargai beliau sebagai tuan rumah dan saya langsung
keluar dan pulang," sambungnya.
Dihari yang sama, Tak berselang lama tepat pukul 11.05 WIB Kades
tersebut menghubungi majanews.com dengan menyampaikan pesan singkat melalui
chat wahatsaap dengan mengatakan, Dateng pundi Mbah, piye kok Podo emosine,
sepurane Mbah Podo emosine, kaleh mas Joko nek boten Trimo ngapunten ingkang
katah, demikian tulisnya dengan bahasa jawa.
“Nek kepekso gih kulo siap kalau ngejak lek-lekan, matur
suwun," sambung tulis melalui pesan singkat yang diterima majanews.com
dengan mempunyai makna kalau tidak terima silahkan, kalau ngajak duel juga
siap.(nyoto)